Wednesday, October 25, 2017

Cemilan Rabu 1 : Menstimulasi Anak Suka Membaca

🍪 Cemilan Rabu ke-1 🍪

Materi 5  *Menstimulasi Anak Suka Membaca*
_Rabu 25 Oktober 2017_

Bagi sebagian orang tua khususnya ibu yang waktunya sebagian besar dihabiskan dengan anak-anak tentu merasakan kebahagiaan luar biasa jika dapat mengajarkan anak-anaknya membaca dan menulis. Keterampilan yang satu ini agaknya menjadi kemampuan yang penting untuk bisa _bertahan_ menghadapi tantangan zaman. Bahkan perintah pertama dari tuhan kepada manusia pun adalah _iqra_ *bacalah*, maka sejatinya mengajarkan dan menstimulus kemampuan membaca bagi anak menjadikannya ladang pahala yang tak ternilai harganya.
Beberapa faktor yang perlu di perhatikan oleh para orang tua sebelum menentukan untuk menstimulus kemampuan membaca seorang anak adalah :

📔 *1. Menentukan tujuan mengenalkan Keterampilan membaca*

Tujuan mengenalkan anak membaca akan mampu memberikan motivasi tersendiri pada orang tua terkait metode dan menjalani setiap orang tua sabar menjalani prosesnya.

📓 *2. Mengenal fitrah anak*

🍀 Kerja otak anak laki-laki dan perempuan

Dalam hal memproduksi dan mengolah kata-kata tentulah memiliki perbedaan, pada otak anak laki-laki pusat kosakata *hanya* terletak pada otak kiri, namun pada anak perempuan lokasi tersebut berada di anatara kedua belahan otak kiri dan kanan. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan dalam menghasilkan produksi kosakata yang berbeda. Laki-laki dalam sehari menghasilkan sekitar 7000 jumlah komunikasi, sementara perempuan mampu menghasilkan sekitar 20.000. Dari hal tersebut alangkah bijaknya kita sebagai orang tua mampu menghadapi kekuatan masing-masing anak. Baik laki-laki atau perempuan.

🍀 Gaya belajar anak yang berbeda

Gaya belajar masing-masing anak yang berbeda tentu diperlukan treatment yang berbeda pula. Type gaya belajar anak pun akan mempengaruhi proses menstimulus kegemarannya terhadap membaca. Gaya belajar anak visual tentu akan menyukai gambar-gambar, ilustrasi, warna, video dan hal-hal yang menarik penglihatan mereka. Anak dengan gaya belajar auditory akan mengandalkan pendengarannya sehingga metode ceramah, mendengarkan musik dan nada akan sangat menyenangkan untuk mereka. Berbeda dengan gaya belajar sebelumnya anak dengan gaya belajar kinestetik kemampuan 'bergeraknya' cenderung akan memotivasi dan memaksa orang tua sebagai fasilitator nya untuk mampu menciptakan kegiatan yang melibatkan diri anak terkait kegiatan fisik dalam menstimulus kegemaran membacanya, misalnya dengan menggunakan metode _*treasure hunt_* atau permainan tradisional yang mengharuskan anak menebak nama-nama binatang dari awalan huruf dan lain sebagainya.

🍀 Rentang konsentrasi anak

Faktor lain yang mampu menunjang ke berhasilan dalam menstimulus kemampuan membaca anak adalah rentang konsentrasinya yang bisa di ukur dengan mengalikan 1 menit dengan usia nya. Misal 1 menit  dikali 5 artinya lima menit rentang konsentrasi anak. Sehingga setiap 5 menit anak berinteraksi dengan kita bisa diselingi dengan kegiatan _penyegaran_ di sela kegiatan utama.

📔 *3. Memperkaya pengetahuan tentang metode dan tehnik membaca untuk anak*

*metode suku kata
Memperkenalkan anak pada suku kata dengan bunyi vokalnya misal ba, ca, da, ka, sa, ra. Kemudian dikaitkan dengan benda yang terbentuk dari suku katanya misal *ka* dengan *kaca*, kemudian *ra* sa.

* metode phonic
Anak dikenalkan dengan _bunyi_ yang dihasilkan dari masing-masing hurufnya misal untuk *a* aaa, untuk *b* beeh dan seterusnya. . .

* metode imersi
Métode ini memperkenalkan anak langsung dengan objek benda nya kemudian dibantu dengan menempelkan tulisan nama pada benda tersebut.

Setiap teknik dan metode memiliki keunggulan masing-masing. Tinggal orang tua yang dapat memilih dan menerapkan metode mana yang paling baik untuk di terapkan pada anandanya masing-masing.
📓 *4. Lakukan!*
- Susun jadwal yang teratur, dengan terlebih dahulu mengenali ritme aktivitas anak,
-siapkan alat peraga semenarik mungkin,
- lakukan bersama dengan orang tua / teman anak-anak,
- berikan motivasi, pujian dan kejutan menyenangkan,
-konsisten, hal yang dilakukan dengan teratur akan menjadi kunci kesuksesan orang tua dalam menstimulus kemampuan anak dalam segala hal tidak hanya membaca.

📔 *5. Terus pupuk minat baca dan kembangkan kemampuan baca anak, di manapun dan kapanpun.*

📓 *6. Meningkatkan kemampuan*
Setelah anak mampu dan mahir membaca, tingkatkan kemampuannya dengan membaca cepat,  membaca dengan suara keras, membaca cerita, dongeng, menulis dan lain sebagainya.

📔 *7. Terus belajar dan bagikan*
Setelah bunda berhasil dengan metode dan téknik yang bunda pilih untuk menstimulus kegemaran ananda terhadap membaca, terus belajar dan bagikan kepada yang lain. Hal ini bisa menjadi sumber belajar bunda untuk berbagi hikmah dan mengajarkan anak terhadap kemulian yang diberikan tuhan bagi orang -orang berlimu dan membagikannya.

*_Terus dorong kemampuan terbaik anak dengan cara yang baik, karena setiap anak adalah istimewa_*

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Kelas Bunda Sayang #2/

📚Sumber bacaan:
Kontributor Antalogi Bunda Sayang, Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang, Gazza Press, 2014.

Tuesday, October 24, 2017

Tantangan Bunda Sayang 5 : Membacalah!

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
*Tantangan Level 5*

Iqra! Bacalah! Perintah Tuhan pertama kali ini mengingatkan kita bahwa membaca merupakan sebuah proses penting dalam mengenal diri.

Membaca merupakan jembatan ilmu, makanan bagi otak, dan juga bisa melatih imajinasi. Serta banyak lagi manfaat dari membaca.

Yuk, jadikan diri kita teladan bagi anak dan keluarga!

🌴 *Jadilah teladan*
✅ Jadwalkan _family reading time_, membacalah bersama anggota keluarga

✅ Buatlah pohon literasi untuk masing-masing anggota keluarga, rimbunkan dengan judul buku yang telah dibaca

✅ Diskusikan dengan anggota keluarga tentang buku yang telah dibaca, gunakan untuk menambah pengetahuan dan merekatkan hubungan dengan anggota keluarga lainnya

👨‍👩‍👧‍👦 *Bagi yang sudah memiliki anak*
📖 Jadilah ibu teladan, membacalah bersama anak (sesuai dengan tahapan usia anak).
📷 Dokumentasikan kegiatan membaca anda
📝 Tempelkan judul buku yang telah dibaca pada pohon literasi

👫 *Bagi anda yang belum memiliki anak*
📖 Membacalah!
📷 Dokumentasikan kegiatan membaca anda
💭 Diskusikan dengan suami tentang buku yang sudah dibaca
📝 Tempelkan judul buku yang telah dibaca pada pohon literasi

👰🏻 *Bagi anda yang belum menikah*
📖 Membacalah!
📷 Dokumentasikan kegiatan membaca anda
📝 Rimbunkan pohon literasi dengan buku-buku yang sudah anda baca.

❕Gunakan hashtag
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

❗Bagi anda yang menggunakan blog, tambahkan label
*Bunda Sayang*
*Ibu Profesional*
*IIP*
*For Things To Change, I Must Change First*

⏳ Periode Tantangan:
26 Oktober - 11 November 2017

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Monday, October 23, 2017

Materi Bunda Sayang 5 : Menstimulasi Anak Suka Membaca

Institut Ibu Profesional, Kelas Bunda Sayang, Materi ke #5

MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA

🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹

Mari  kita mulai dengan bermain peran terlebih dahulu. Bayangkan kita adalah seorang dewasa dengan bahasa yang kita gunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia,   belum pernah mengetahui bahasa mandarin  kemudian tiba-tiba kita diberi Koran berbahasa mandarin dengan tulisan mandarin semua. Apa yang kebayang di benak kita semua?

Pusing?  Tidak tahu maksudnya? Lalu kita hanya melihat-lihat gambarnya saja?

Hal tersebut akan sama halnya dengan anak-anak`yang belum dibiasakan mendengarkan berbagai dialog bahasa ibunya, belum belajar berbicara bahasa ibunya dengan baik, tiba-tiba dihadapkan dengan berbagai cara belajar membaca bahasa ibunya tersebut yang berisi dengan deretan-deretan huruf yang masih asing di benak anak, diminta untuk mengulang-ngulangnya terus menerus dengan harapan anak bisa cepat membaca.

🍒 *KETRAMPILAN BERBAHASA*

Sebelum lebih jauh membahas tentang teknik menstimulasi anak membaca kita perlu memahami terlebih dahulu tahapan-tahapan yang perlu dilalui anak-anak dalam meningkatkan ketrampilan berbahasanya.

*Tahapan tersebut adalah sebagai berikut :*

a. Keterampilan mendengarkan ( _listening skills_ )

b. Ketrampilan Berbicara ( _speaking skills_ )

c. Ketrampilan Membaca ( _reading skills_ )

d. Ketrampilan Menulis ( _writing skills_ )

Keempat tahapan tersebut di atas harus dilalui terlebih dahulu secara matang oleh anak. Sehingga anak yang BISA MENDENGARKAN (Menyimak) komunikasi orang dewasa di sekitarnya dengan baik, pasti BISA BERBICARA dengan baik, selama organ pendengaran dan organ pengecapnya berfungsi dengan baik.

Mendengarkan dan berbicara adalah tahap yang sering dilewatkan orangtua dalam menstimulasi anak-anaknya agar suka membaca. Sehingga hal ini mengakibatkan anak yang BISA MEMBACA, belum tentu terampil  mendengarkan dan berbicara dengan baik dalam kehidupan sehari-harinya. Padahal dua hal ketrampilan di atas sangatlah penting.

Banyak orang dewasa yang menggegas anaknya untuk bisa cepat-cepat membaca, padahal Anak yang BISA BERBICARA dengan baik, pasti akan BISA MEMBACA dengan baik, tetapi banyak yang mengesampingkan 2 tahap sebelumnya.

Pertanyaan selanjutnya mengapa banyak anak bisa membaca tetapi sangat sedikit yang menghasilkan karya dalam bentuk tulisan, bahkan diantara kita orang dewasapun sangat susah menuangkan gagasan-gagasan kita, apa yang kita  baca, kita pelajari dalam bentuk tulisan?

Padahal  kalau melihat tahapan di atas anak yang BISA MEMBACA dengan baik pasti akan BISA MENULIS dengan baik.

Mengapa? Karena selama ini anak-anak kita hanya distimulus untuk BISA membaca tidak SUKA MEMBACA. Sehingga banyak diantara kita BISA MENULIS huruf ( melek huruf) tetapi tidak bisa menghasilkan karya dalam bentuk tulisan (MENULIS KARYA)

Terbukti  berdasarkan survey UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia baru 0,001 persen. Artinya dalam seribu masayarakat hanya ada satu masayarakat yang memiliki minat baca. Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.

Padahal  program membaca  ini tidak hanya digencarkan oleh pemerintah dalam program literasinya, melainkan juga sudah diperintahkan di dalam salah satu kitab suci agama yang sebagaian besar dianut oleh bangsa Indonesia. Disana tertulis IQRA’ (bacalah), perintah membaca adalah perintah pertama sebelum perintah yang lain turun.

Mengapa kita perlu membaca? Biasanya jawabannya klise yang muncul adalah agar kita bisa menambah wawasan kita, bisa membuka cakrawala dunia dll. Jawaban di atas baik, tapi ada yang kita lupakan tentang tujuan  membaca ini yang jauh lebih penting, yaitu agar anak-anak kita lebih mengenal pencipta nya, karena membaca akan lebih membuat anak-anak  mengenal “siapakah dirinya”, maka disitulah dia mengenal siapa Tuhannya.

_MENSTIMULASI ANAK SUKA MEMBACA_

Sekarang kita akan belajar *bagaimana tahapan-tahapan agar anak-anak kita SUKA MEMBACA tidak hanya sekedar BISA. Agar ke depannya mereka SUKA MENULIS.*

Kita akan memulai dengan berbagai tahap ketrampilan Berbahasa.

🍒 *TAHAP MENDENGARKAN*

a. Sering-seringlah berkomunikasi dengan anak, baik saat mereka di dalam kandungan, saat mereka belum bisa berbicara dan saat mereka sudah mulai mengeluarkan kata-kata dari mulut kecilnya.

b. Buatlah berbagai forum keluarga untuk memperbanyak kesempatan anak mendengarkan berbagai ragam komunikasi orang dewasa di sekitarnya.

c. Setelkan berbagai lagu anak, cerita anak yang bisa melatih ketrampilan mendengar mereka.

d. Bacakan buku-buku anak dengan suara yang keras agar anak – anak bisa melihat gambar dan telinganya bekerja untuk mendengarkan maksud gambar tersebut.

e. Sering-seringlah mendongeng/membacakan buku sebelum anak-anak tidur. Jangan pernah capek, meski anak meminta kita mendongeng/membaca buku yang sama sampai puluhan kali. Begitulah cara menyimak,

🍒 *TAHAP BERBICARA*

a. Di tahap ini anak belajar berbicara, kita sebagai orang dewasa belajar mendengarkan. Investasikan waktu kita sebanyak mungkin untuk mendengarkan SUARA ANAK

b. Jadilah pendengar yang baik, disaat anak-anak ingin membacakan buku untuk kita, dengan cara mengarang cerita berdasarkan gambar, apresiasi mereka.

c. Jadilah murid yang baik, disaat anak-anak kita ingin menjadi guru bagi kita, dengan cara membuat simulasi kelas, dan dia menjadi guru kecil di depan.

d. Ajaklah anak-anak bersilaturahim sesering mungkin, bertemu teman sebayanya dan orang lain yang di atas usianya bahkan di bawah usianya untuk mengasah ketrampilan mendengar dan berbicaranya.

🍒 *TAHAP MEMBACA*

a. Tempelkan tulisan-tulisan dan gambar-gambar yang jelas dan besar di sekitar rumah, terutama tempat-tempat yang sering di singgahi anak-anak

b. Tempelkan tulisan/kata pada benda-benda yang ada, misalnya, tempelkan kata- “televisi” pada pesawat televisi

c. Buatlah acara membaca bersama yang seru, misalnya perpustakaan di bawah meja makan

d. Sekali waktu, ajaklah anak-anak ke pangkalan buku-buku bekas, pameran buku dan toko buku

e. Siapkan alat perekam dan rekamlah suara anak kita yang sedang membaca buku

f. Biasakanlah surat-menyurat dengan anak di rumah. Misalnya, dengan menempelkan pesan-pesan di kulkas atau buatlah parsi (papan ekspresi) di rumah

g. Dorong dan ajak anak kita untuk membaca apapun label-label pada kemasan makanan, papan reklame dan masih banyak lagi

h. Berikan buku-buku berilustrasi tanpa teks.  Warna mencolok dan menarik akan merangsang minat untuk membaca, sekaligus membangkitkan rasa ingiin tahunya. Selanjutnya berikan buku full teks dengan ukuran huruf yang besar-besar.

i. Komik juga menarik sebagai pemancing rasa ingin tahu dan gairah membaca anak (tentunya perlu selektif dalam memilih komik yang tepat)

j. Ajaklah anak bertemu dengan pengarang buku, ilustrator, komikus, penjual buku, bahkan penerbit buku

k. Dukung hobi anak kita dan sangkut pautkan dengan buku. Misalnya, buku tentang perangko untuk anak yang hobi mengkoleksi perangko, buku cerita tentang boneka untuk anak yang suka boneka dan sebagainya

l. Budaya baca bisa ditumbuhkan dari ruang keluarga yang serba ada. Ada buku-buku yang mudah diambil anak,  ada mainan anak,  ada karya-karya anak dalam satu ruangan tersebut.

m. Ajaklah anak untuk memilih bukunya sendiri, tapi tentunya dibawah bimbingan kita agar tidak salah pilih

n. Contohkan kebiasaan membaca dan mengkoleksi buku dengan sungguh-sungguh dan konsisten

o. Buatlah pohon literasi keluarga, dengan cara masing-masing anggota keluarga memiliki pohon dengan gambar batang dan ranting, tempelkan di dinding. Siapkanlah daun-daunan dari kertas sebanyak mungkin, setiap kali anak-anak selesai membaca, tuliskan judul buku dan pengarangnya di daun tersebut, kemudian tempelkan di pohon dengan nama anak tersebut. Cara ini bisa untuk melihat seberapa besar minat baca masing-masing anggota keluarga kita, hanya dengan melihat seberapa rimbun daun-daunan di pohon masing-masing.

🍒 *TAHAP MENULIS*

a. Siapkan satu bidang tembok di rumah kita, tempelkan kertas flipchart besar disana dan ijinkan anak-anak untuk menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan atau coretan.

b. Berilah kesempatan dan dorong anak kita untuk menulis  apapun yang dia lihat, dengar, pegang dan lain-lain

c. Siapkan buku diary keluarga, masing-masing anggota keluarga boleh menuliskan perasaaannya di buku diary tersebut, sehingga akan membentuk rangkaian cerita keluarga yang kadang nggak nyambung tapi seru untuk dibaca bersama.

d. Buat buku jurnal/ buku rasa ingin tahu anak dari kertas bekas,   ijinkan setiap hari anak menuliskan apa yang dia alami apa yang memunculkan rasa ingin tahunya di dalam buku tersebut.

e. Hiraukanlah tanda baca, huruf besar, huruf kecil dll, saat anak-anak mulai belajar menulis. Biarkanlah anak merdeka menuangkan isi pikirannya, hasil bacaannya, tanpa terhenti berbagai kaedah –kaedah menulis yang harus mereka pahami. Setelah anak-anak lancar menulis baru setahap demi setahap ajarkanlah berbagai macam kaedah ini.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Bunda Sayang /

Sumber  Bacaan :

Kontributor Anatalogi Bunda Sayang, Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang, Gaza Press, 2014

Pengalaman Bunda Septi dalam mengembangkan ketrampilan berbahasa di keluarganya, Wawancara, Kelas Bunda Sayang, Institut Ibu Profesional, 2017

Andi Yudha Asfandiyar. Creative Parenting Today : Cara praktis memicu dan memacu kreatifitas anak melalui pola asuh kreatif. Bandung: Kaifa. 2012

http://www.supernanny.co.uk/Advice/-/Learning-and-Education/-/4-to-13-years/Help.-My-child-doesn't-like-reading.aspx