“Tetaplah di sana.” Kata Rasulullah pada Fatimah dan Ali di atas pembaringannya.
“Apakah kalian mau kuberitahu sesuatu yang lebih baik dari apa yang kalian minta kepadaku?” Tanya Rasulullah
“Tentu ya Rasulullah.” Kata Ali dan Fatimah
"Jika kalian berbaring di atas tempat tidur, maka ucapkanlah takbir 34 kali, tahmid 33 kali, dan tasbih 33 kali. Itulah yang lebih baik bagi kalian daripada pembantu yang kalian minta."
Semenjak menjadi seorang istri,
saya masih terus mencari, akan menjadi istri macam apa saya ini. Impian “klise”
seluruh wanita muslim di dunia mungkin mayoritas ingin menjadi seperti Khadijah.
Istri yang paling Rasulullah Cintai. Saya bilang “klise” karena terkadang kita
menginginkan sesuatu tapi tak benar-benar meneladaninya, tak benar-benar berikhtiar
meraihnya.
Pernah suatu waktu, saya dan
suami mendengar sebuah kajian Ustadz Hanan mengenai Istri Rasulullah, khususnya
Khadijah dan Aisyah. Sambil tersenyum, suami saya bilang, agar saya jadi
seperti Khadijah saja, jangan seperti Aisyah. Malu saya.
Kedua istri Rasulullah itu punya
kemuliaannya masing-masing, istimewa dan punya kisah romantis dengan Rasulullah.
Namun singkatnya, imej keduanya berbeda, khususnya bagi saya. Khadijah yang
dewasa, dan Aisyah yang cenderung kekanakan.
Mulut wanita itu seringnya gatel,
kadang ingin mengutarakan berbagai hal, yang justru menimbulkan kesan cerewet,
mendebat atau terkesan tidak taat. Saya merasa ngga cerewet sih, tapi kadang “gatelnya”
suka kambuh. Mungkin disitulah saya jadi seperti Aisyah. Saya yang terlalu
bocah, inginnya manjah manjah. -_-
Bunda Khadijah itu mompreneur,
mirip lah ya sama saya hihi. Tapi belum sematang Khadijah, Omzetnya juga belum
kayanya hihi. Yang kekayaannya melimpah ruah, tapi menyedekahkan semua untuk
suaminya di jalan Allah. Saya suka ngeless, Khadijah kan usianya jauh di atas Rasulullah,
jadi ngemong dan pengalamannya membuatnya dewasa. Terus nasabnya juga bagus,
terjaga sejak kecil. Tapiii, namanya juga ngeles, saya yakin harusnya bisa-bisa
aja.
Bunda Aisyah itu cerdas,
hafalannya banyak. Dari kisah yang kubaca, ini lebih mirip saya. Bukan karena
cerdasnya, tapi karena usia Aisyah lebih muda dari Rasulullah dan lebih
kekanak-kanakan. Ya begitu, saya masih maunya di emong, bukan ngemong suami
kaya Khadijah.
Nah, baru aja baca sekilas kisah
Fatimah putri Rasulullah yang tadi saya kutipkan di awal. Saya yang masih
terbilang payah mengurus rumah sepertinya sedang perlu belajar dari kesabaran,
kesederhanaan dan ketidak ngeluhannya Bunda Fatimah.
Jadi mungkin sekarang levelnya masih
belajar dari Bunda Aisyah dan Fatimah, tapi tetap menuju Bunda Khadijah yang
diharapkan suami.
By the way, suaminya juga lagi
ikhtiar di level apa nih? hehe
Semangat Berjuang!
Kamis, 19 Juli 2018
02:34
Hajah Sofyamarwa R.
Edisi habis liat foto wedding, jadi keingetan, kok setelah 3 taun menikah belum jadi istri solehah T_T