Sunday, January 22, 2017

7. Konsep HE Pre Aqil Baligh 8-10 Tahun

*Home Education based on Akhlaq and Talents (HEbAT) Community*

📚 *Resume KulWApp Matrikulasi HEbAT #3 Live dari Region Barat dan Tengah* 📚

_Bagian ke-2_

📕 *Materi Pokok 7⃣ Konsep Pendidikan Pre Aqil Baligh 8-10 Tahun*

🗓 Rabu, 11 Januari 2017
⏲ 10:00 - 12:00 WIB

👥 Host dan Co-Host :
1. Bunda Balqis (Jakarta)
2. Bunda Amel (Jakarta)

📫 Admin :
1. Bunda Dinda (Depok)
2. Bunda Rima (Banyumas)
📝 Notulis : Bunda Yuli (Bandung)

🍃🍂🍁🌿🍃🍂🍁🌿🍃🍂🍁🌿

🎓 *Profil SME*

Harry Santosa, M.Si
🔹Alumni FMIPA-UI
🔹Menikah dengan Roro Dwi Darodjati
🔹Ayah dari 5 putra & putri
🔹Aktivitas yang relevan dgn dunia pendidikan:
🔻Penggiat Pendidikan Rumah (Home Education)
🔻Founder HEbAT Community
🔻Integrator Fitrah Based Education
🔻Dosen di MM-UI dan berbagai universitas (1992-2009)
🔻Pendiri Sekolah Alam Depok (2004)
🔻Pendiri Aulade Kid's Learning Centre (2002)
🔻Penulis buku "Fitrah Based Education"

🍃🍂🍁🌿🍃🍂🍁🌿🍃🍂🍁🌿

❓📝❔ *Tanya Jawab* ❔📝❓

1⃣ *Imaji negatif tentang Sholat dan Fitrah keimanan belum tumbuh*

Bunda Izzati - Aceh
Bunda Intan - Jakarta
Bunda Fariani - Ternate
Eva Malini - Medan.

1. Ustaz, bagaimana jika ananda (7thn) tiba2 berargumen "gak enak shalat, gak ada hadiahnya". Kondisinya sedang dlm keadaan emosi ttg hal lain.

2. Sebelum ananda berumur 7 tahun kami punya kesepakatan bhw "nanti ketika umurnya genap 7 tahun maka abang shalatnya harus pakai celana panjang. Karena selama ini ananda blm konsisten, kadang2 suka shalat dgn clna pendek, saya biarkan dgn kesepakatan tadi. Nah ketika sdh usia 7 thn, ternyata si abang masih blm konsisten dgn kesepakatan kami. Banyak alasannya; ribetlah..., cape lah...dan saya masih nego.

Kadang2 saya izinkan sambil sedikit sedikit ditegaskan dgn kesepakatan kami. Di lain pihak, si kakak (9) ingin adeknya patuh dengan kesepakatan kami. Walhasil sering terjadi semacam pemaksaan dari si kakak.

Pertanyaannya: apakah cara saya terhadap ketidakkonsistenan si abang sdh tepat atau bagaimana ustadz? Kemudian bgmn caranya sy komunikasikan ke si kakak ttg masalah adiknya? Apa yg harus sy fahamkan ke kakak?

Jazakumullah ustadz atas jawabannya.. 🙏🏻😊

3. Assalamu alaikum.
Mohon contoh kisah yang menceritakan keindahan shalat untuk anak usia 7.5 tahun, biar maksimal ikhtiar doa2 saya. Selama ini saya merasa jadi shalat keeper. Klau pas tidak ada di samping anak, maka anak tdk shalat. Kalaupun ada, itupun muter2 dulu. Saya mesti orasi lbh dr 5 menit, juga aksi mengelitiki anak.Merasa tdk efektif 😅

Sblm adzan berbunyi sdh saya warning misalkan sedang nonton tv, itupun ga siap2. Selesai adzan, saya tanya kakak: Tuhannya TV ya kok pas waktu shalat 'menyembah' tv?. Logikanya sdh jalan, dia bilang " Engga mama".Tapi ya nanti2. Saya ga bisa melenyapkan tv di rumah, karena ada mertua yg butuh hiburan tv 😖

4. Assalamu 'alaykum.
Mau tanya. Apakah ketika anak2 usia 9 dan 14 thn msh sering butuh diingatkan waktu shalat ,msh tergolong belum berkembang fitrah keimanannya sesuai thp umurnya?

5. Assalamu'alaikum ustadz.
Bagaimana bila anak usia 8 s.d 10 tahun memiliki ayah yang tidak selalu menunaikan sholat 5 waktu? Apakah mempengaruhi kebiasaan anak untuk sholat ?

👳🏽 *Ust. Harry*

1⃣Ayah bunda yang baik,

Imaji imaji positif tentang indahnya sholat dimulai sejak usia 0-6 tahun, jauh sebelum orangtua diperintah Allah untuk menyuruh sholat anak anaknya pada usia 7 tahun. Imaji imaji positif itu dibangun dengan keteladanan dan atmosfir keshalihan yang membuat ananda antusias dan bergairah (ghirah) atau cinta kepada alHaq (Allah, RasulNya dan Islam). Bukan cinta pada sholatnya, tetapi cinta kepada Allahnyalah yang diutamakan.

Rajin2lah menyebut Allah dalam setiap kesempatan, mengaitkan semua peristiwa dengan ke Maha Hebatan Allah. Hindari kisah2 mengerikan tentang Dajjal, Perang Akhir Zaman, Neraka, Setan yang menakutkan dll yang membuat anak takut bahkan trauma. Utamakanlah kisah2 keindahan Allah, kehebatan ciptaanNya, ke Maha Baikan Allah, indahnya Syurga, indahnya akhlak Rasulullah SAW dan para SahabatNya dstnya

Karenanya dalam framework pendidikan berbasis fitrah, Golden Age untuk mendidik fitrah keimanan ada pada rentang usia 0-6 tahun bukan setelahnya. Pada usia 0-6 tahun ini imaji dan abstraksi anak sedang puncaknya, fitrah ananda sedang merekah indah2nya.  

JIka cinta dan gairah ananda pada ALlah, pada Rasulullah SAW, pada Islam, pada alQuran membuncah buncah ketika usia 0-6 tahun, maka usia 7 tahun mereka akan menerima perintah sholat dengan suka cita.

Umumnya kita melalaikan membangkitkan gairah cinta kepada Allah pada usia 0-6 tahun. Kita lebih banyak menggegas bacaan, hafalan dll sebelum cinta ananda pada alHaq merekah indah.

Barangkali masih ingat kisah Rasulullah SAW yang tidak tega memutus kebahagiaan cucunya Hasan dan Hussein ketika balita bermain kuda kudaan di punggung Nabi SAW saat beliau sujud. Sangat lama Beliau membiarkan cucunya asik bermain di punggung beliau, sampai para Sahabat yang menjadi makmum menganggap Beliau wafat. Bertahun tahun setelah peristiwa itu, Hussein RA digelari sebagai assajaad, yaitu pemuda yang cinta sujud kepada Allah. Para ulama mengatakan barangkali karena peristiwa bermain kuda2an itulah yang membuat imaji dan kesan luarbiasa pada Sujud.

Jika di atas usia 7 tahun masih belum bergairah untuk sholat atau disuruh suruh, ini adalah gejala fitrah keimanannya tidak tumbuh hebat atau terlewat ditumbuhkan ketika di bawah usia 7 tahun. Jika sudah terlanjur maka percuma memaksa/menyuruh sholat tiap hari, mereka akan makin menjauh atau selalu minta disuruh, tetapi ulangilah prosesnya yaitu dengan kembali membangun gairah cintanya kepada Allah, RasulNya dan Islam dengan keteladanan dan atmosfir keshalihan, tentu dengan lebih intensif, misalnya meng-Homestay kan anak pada keluarga atau komunitas shalih yang membuatnya terkesan mendalam sehingga terpicu kembali gairah cintanya kepada Allah SWT. ✅

2⃣ *Tentang Fitrah*

Bunda Fitri Yusnidar - Aceh.
Bunda Yardha - Surabaya

Ijin bertanya ustadz.
1. Faktor-faktor apa saja yg dapat memicu imun ortu dan anak dalam menemukan fitrahnya di setiap tahapan tumbuh kembangnya.

2. Hal-hal apa saja yang dapat menciderai rasa rileks, yakin, dan optimis ortu dalam mendampingi dan mendidik anak-anaknya di setiap tahapan tumbuh kembang si anak?
Terima kasih ustadz..

3. Ustadz, mohon dijelaskan tentang maksud fitrah perkembangan. Jazakallah...

👳🏽 *Ust. Harry*

2⃣Ayah Bunda yang baik,
1. Fitrah telah Allah instal dengan sempurna dalam diri anak sejak lahir bahkan sejak di alam rahim. Maka tugas kita para orangtua hanyalah mengaktifasi, membangkitkan, menumbuhkan dan merawatnya sehingga kelak menjadi peran terbaik dengan adab mulia. Tentu harus berangkat dari keimanan yang mendalam bahwa tidak mungkin Allah memberi tugas kepada manusia tanpa memberinya potensi yaitu fitrah, dan tidak mungkin ada anak yang tidak memiliki peran istimewa di masa depan kelak, kecuali orangtuanya yang menyimpangkan fitrahnya.
Jika kita besyukur mendalam atas fitrah anak anak kita, insyaAllah akan Allah berikan hikmah yang banyak dalam mendidik anak, kita akan mampu melihat dengan jernih pola fitrah anak anak kita untuk kita didik dengan paripurna. Karenanya sambutlah panggilah ALlah untuk menjadi orangtua sejati, maka Allah akan mampukan kita untuk kembali kepada fitrah kita untuk mendidik anak sesuai fitrahnya.

2. Lebay obsesif atau Lalai Pesimislah yang membuat cidera. Ketidak yakinan bahwa sesungguhnya  Allahlah Pendidik sejati bagi anak anak kita. Ketidakyakinan adanya fitrah. Ketidakyakinan bahwa setiap fitrah jika tumbuh kelak akan menjadi peran istimewa terbaik. Ketidakyakinan bahwa Allah tidak salah pilih ketika mengamanahkan anak kepada kita, bahwa sesungguhnya Allah yakin kita mampu sepanjang menyambut panggilanNya.

3. Fitrah Perkembangan adalah tahapan tahapan dalam mendidik. Segala sesuatunya ada sunnatullahnya, ada prosesnya. Maka begitupula dalam mendidik semua ada tahapannya, tidak berlaku kaidah makin cepat makin baik, karena semuanya akan indah pada masanya. Allahpun mengajarkan bahwa dalam penciptaan segala sesuatu pasti ada tahapannya, bahkan dalam mendidik disebut dengan detail tahun tahun perkembangan anak, misalnya susui anak selama 2 tahun, perintahkan sholat di usia 7 tahun, pisahkan kamar saat usia 10 tahun, pukullah jika meninggalkan sholat (bukan pukulan hukuman ya tetapi pukulan untuk menyadarkan yang tidak memalukan dan melukai). Kemudian tercapainya aqilbaligh pada saat usia 15 tahun. ✅

3⃣ *Fitrah Bakat*

Bunda Intan Jakarta
Bunda Eva Malini - Medan
Bunda Arny (Wiwid) - Jakarta Timur

Assalamu alaikum.
Memperhatikan putri saya senang dan bakat dgn aktivitas menjahit dan craft. Kmrn sempat saya ikutkan les jahit, dan saya sediakan mesin jahit di rumah. Klau di sekolah, anak sering lihat piagam penghargaan kompetisi nasional-internasional.

1. Apa lagi yang mesti saya lakukan ustad?
2. Klau menjahit dan craft, uji nyalinya apa biar anak saya semangat?
Background ortunya teknik, tadinya saya berharap dia menyukai yang berbau bau akademik; robotika dkk. Klo fashion, sewing craft tidak ada gambaran sama sekali 😶

3. Assalamu'alaikum.
Apakah pada anak usia 8 s.d 10 tahun sudah dapat diketahui bakat dan potensinya?
terima kasih ustad.

4. Assalamu'alaikum Ust. Harry Santosa, Aybun smua yg dirahmati Allah 😍 pembangun peradaban terbaik 😄. Sejak akhir tahun kemarin, 2 putri kami (6,5yo & 7,5yo) ingin memelihara hewan (kelinci), apakah di usia mereka sudah bisa Ustad? memang sih nanti banyak fitrah yg akan terbangkitkan, jazakumullah khoiron😊🙏🏻

👳🏽 *Ust. Harry*

3⃣Ayah Bunda yang baik,

Bakat dikenali sebagai SIfat Unik dan Fisik Unik pada usia 0-6 tahun, Dalam aspek fitrah bakat dan kepemimpinan, ananda sudah bisa merawat tanaman atau hewan (yang mudah dirawat) untuk menumbuhkan executive functioning nya dan mengamati sifat uniknya selama proses..

Kemudian jika sifat uniknya sudah ditemukan (suka memimpin, suka memperbaiki, suka berkreasi, suka berkomunikasi, suka mengatur, suka merawat dll) maka ini akan menjadi potensi unik jika diberikan beragam aktifitas yang sesuai atau relevan pada usia 7-10 tahun. Misalnya jika ketika kecil sifat uniknya suka merawat, maka di usia 7-10 akan nampak dalam aktifitas suka merawat hewan, merawat barang, merawat tumbuhan dstnya.

Kelak diharapkan dengan beragam aktifitas yang relevan itu akan ditemukan aktifitas yang 4E (Easy, Enjoy, Excellent, Earn), yaitu aktifitas yang jika akan memulai sangat ditunggu2, ketika melakukannya dunia seolah berhenti berputar dan tidak mengakhirinya dengan ucapan "akhirnya kelar juga" tetapi minta diulangi lagi. Ini perlunya dokumentasi berupa Jurnal Kegiatan dalam setiap kegiatan yang jika sudah banyak kelak bisa digunakan sebagai bahan bagi Portfolionya,

Maka pilihlah beberapa yang aktifitas yang 4E ini untuk dikembangkan lebih lanjut pada usia 10-14 sehingga menjadi peran dan bekal kemandiriannya ketika aqilbaligh. Di usia 10 ke atas, sebaiknya ananda sudah mulai
1. Dibuatkan (bersama) Portfolio (Dokumentasi progres dan evidence karya/product)
2. Personalized Curriculum (Plan Improvement)
3. Pendamping Akhlaq
4. Pendamping Bakat (Pemagangan)
5. Uji kehidupan untuk semua fitrahnya ✅

🎙 *Host*

Baik Ustadz... berarti dsni sangat penting ya kita sbg orgtua meng-observasi anak2... dengan karakter unik tiap anak yg brbeda...

👳🏽 *Ust. Harry*

👍👍👍

Jurnal Kegiatan sebaiknya mulai dibuat

*Gambar Sifat Unik
*Gambar Framework FBE versi 7.0

*Penutup*

👳🏽 *Ust. Harry*

AyahBunda yang baik, teruslah yakin dan syukur, rileks dan optimis dalam mendidik fitrah anak anak kita lalu mari bergandengt tangan bersama menghantarkan anak anak kita, generasi peradaban, menuju peran peradaban terbaik dan adab mulia.

==============================
📗 *Materi Pokok 8⃣ Teknis Pendidikan Pre Aqil Baligh 8-10 Tahun*

🗓 Rabu, 11 Januari 2017
⏲ 10:00 - 12:00 WIB

👳🏻 SME : Ustadz Harry Santosa, M.Si
👥 Host dan Co-Host :
1. Bunda Ratna (Solo)
2. Bunda Yuli (Bandung)
📫 Admin :
1. Bunda Dinda (Depok)
2. Bunda Rima (Banyumas)
📝 Notulis : Bunda Yuli (Bandung)

🍃🍂🍁🌿🍃🍂🍁🌿🍃🍂🍁🌿

1⃣ *Cidera fitrah perkembangan dan sosial*

Bunda Rif'ati - Tuban

Anak saya 8 tahun 8 bulan tidak mau ditinggal saat menunggu mobil jemputan sekolah, selalu minta ikut ke mana saja saya pergi, dan tidak bisa tidur kalau belum saya temani -walaupun cuma sebentar selalu saya sempatkan menemani, kalo nggak gitu dia nggak tidur.

Anak kami agak kurang berani menyampaikan ketidaksukaannya pada orang lain (misalnya dia diganggu temannya, dia memilih diam. Bila gangguan yang didapatkan sudah keterlaluan, marahnya sangat menakutkan. Bulan ini 2 x berantem dengan teman bermainnya, *yang pertama dengan teman sebaya di sekolah, yang kedua dengan anak SMA*. 😓. Tetapi, anak kami juga sangat manis, suka sekali berbagi dan membantu orang. Dan mendadak jadi pemberani kalau ada teman yang diganggu.

Dimasa balita, anak kami tumbuh dalam situasi konflik dalam keluarga. Dia menjadi kurang percaya diri dan agak gagap karena terlalu sering mendengarkan bentakan dan suara keras di masa awal perkembangannya.

1. Bagaimana cara menangani anak pertama kami, yang terlalu lekat dengan saya?
2. Bagaimana caranya mengembalikan fitrah egosentrisnya?
3. Bagaimana pula kiat bagi kami sebagai orang tua untuk "menebus dosa" dan "memperbaiki kerusakan" yang kami timbulkan padanya?

👳🏽 *Ust. Harry*

1⃣bunda Rif'ati yang baik,
Mari kita fokus pada potensi ananda bukan masalahnya. Jika cahaya mereka melebar maka semua kelemahan atau keterbatasannya akan otomatis hilang.

Maka mulailah dengan mengulang prosesnya agar ananda kembali percaya diri
1. Perlahan temukan sisi cahayanya atau sifat uniknya. Beri julukan positif pada sifat uniknya. Misalnya si pemikir, sang pemimpin, si kreatif, sang pencinta, sang perawat dsbnya.
Kelekatan itu baik, namun bukan kemanjaan. Temukan aktifitas yang membuatnya percaya diri dan bisa melakukan sendiri. Memang tidak selalu mudah, tetapi berupayalah terus menerus, tajamkan intuisi, mintalah kepada Allah di setiap malam yang hening agar dimudahkan

2. Ego sntris yang hilang akan kembali dengan dua hal, pertama, temukan konsep diri yang positif seperti no 1 di atas. Dan kedua, jika anak lelaki usia 7-10 tahun maka dekatkan ke ayah untuk supply ego nya.

3. Ulangi prosesnya seperti no 1 dan 2 di atas, banyaklah meminta maaf padanya dengan cara yang disukainya dan membuatnya semakin percaya diri (bukan semakin melow) lalu banyaklah berdoa kepada Allah ✅

🎙 *Host:*

*Fokus pada potensi anak, bukan pada masalahnya*

2⃣ *Fitrah keimanan belum tumbuh*

Bunda Arny (Wiwid) - Jak Tim
Bunda Ratih - Tabalong kalsel
Bunda NN

Assalamu'alaikum Ust. Harry Santosa, AyBun smua yg dirahmati Allah 😍
Dua putri saya skrg 6,5yo & 7,5yo Alhamdulillah sudah faham ibadah terutama yg wajib. Namun ada saatnya mereka enggan krna lelah setelah beraktivitas (Isya sering terlewat, krna sudah ngantuk. Subuh kadang terlambat setengah 6).

1. Bagaimana menumbuhkan (inside out) kecintaan ini, agar selalu semangat ibadah? Jazakumulllah khoiron 😊🙏🏻
--------------------------------

Anak saya dua orang umur 9 dan jalan 12 tahun. Sholat belum dengan kesadaran, masih harus disuruh. Klau di sekolah karena semua mengerjakan sholat, otomatis mereka juga sholat. Menurut yang saya baca, umur 7 mulai pembiasaan sholat. Umur 10 batas evaluasinya, apakah anak kenal Allah dengan baik dan kenal diri dengan baik salah satunya sudah tampak kesadaran sholatnya

2. Langkah konkrit apa yang harus saya lakukan sebagai orgtua, karena anak2 sudah melewati batas umur namun belum ada kesadaran untuk sholat?

3. Apakah standar penerapan ke anak terlalu tinggi jika umur 10 tahun sudah harus sholat dengan kesadaran? Mohon pencerahannya.

Karena kalau kilas balik, saya dulu mulai menjalankan sholat dengan kesadaran selepas lulus SMA.

4. Mengapa anak suka membantah orangtua? Membantah dalam artian misalnya disuruh solat atau ngaji ntar2 aja, apakah ini bagian dari fitrah juga?

👳🏽 *Ust. Harry:*

2⃣Ayah Bunda yang baik,
Mendidik fitrah keimanan, golden age nya  ketika ananda berusia 0-6 tahun, bukan dengan mengajarkan pengetahuan agama maupun keterampilan beribadah tetapi dengan membangun gairah cinta nya kepada Allah, RasulNya dan Islam juga alQuran dsbnya, melalui keteladanan dan atmosfir keshalihan di rumah yang membangkitkan imaji2 positif tentang Allah, RasulNya dan Islam. Cinta sebelum Islam. Iman sebelum Amal.
1&2. Menerima perintah Sholat dengan sukacita adalah bukti fitrah keimanan tumbuh hebat di usia 0-6 tahun. Jika usia di atas 7 tahun, sholat masih disuruh maka kemungkinan besar fitrah keimanan tidak tumbuh baik di usia 0-6 tahun. Maka prosesnya diulang, yaitu menggairahkan cintanya lagi kepada Allah, Rasulullah SAW dan Islam. Makin disuruh sholat makin lalai jika cintanya belum tumbuh. Prosesnya diulang namun lebih intens, misalnya diberikan keteladanan lebih kuat, dikenalkan langsung dengan tokoh2 yang shalih dan berkesan mendalam, diinapkan beberapa pekan (homestay) di keluarga atau komunitas shalih yang sangat berkesan mendalam, pesantren kilat yang baik juga bisa membantu dll.

3. Kesadaran itu sudah bisa tumbuh di usia 7 tahun. Mengapa kesadaran kita lambat tumbuh karena pendidikan kita lambat memdewasakan kita dan fokus pada akademis bukan perkembangan jiwa atau fitrah manusia. Jika kecintaan tumbuh maka kesadaran juga tumbuh.

4. Suka membantah pada usia di atas 10 adalah hal wajar, karena anak sudah tidak mau diatur lagi. Jadi masalah jika tidak mau diatur namun kesadaran belum tumbuh.
Namun membantah di usia 7-10 tahun, bisa karena banyak faktor, misalnya tiada keteladanan, tiada kelekatan cinta yang tumbuh dengan keduaorangtuanya, beban perintah yang tidak relevan dengan fitrahnya, tidak ada reason yang jelas dan bisa diterima dsbnya. ✅

🎙 *Host:*

*Cinta sebelum Islam. Iman sebelum Amal.*

3⃣ *Fitrah sosial terciderai dan Inside out*

Ingrid - Bekasi
Wening-Jogja

Assalaamu'alaikum...
Mohon pencerahannya Ust.
Anak kami kurang dekat dengan Ayahnya. Beliau pergi pagi dan plg larut, jarang ngobrol banyak krn memang sang Ayah orgnya juga kaku. Dlm keseharian anak tsb lebih dekat dgn Ibunya. Khawatir nanti jadi pemuda yg 'lembek'. Ayahnya full kasih materi ke anak tp anak msh kurang merasa disayang, krg diperhatikan, terlihat dr sikapnya yg gak mau deket2 dgn Ayahnya tsb. Lebih suka Ayahnya diluar rumah malahan hehe.

1. Bgmn caranya utk mengajarkan dasar2 kepemimpinan, sifat2 dan tanggungjawab ke-lelakian? sbg bekal anak laki laki yg skrg sudah usia 10th.

2. Mohon contoh contoh strategis mengenai metode atau cara menumbuhkan fitrah secara Inside Out di usia 8 hingga 10 tahun

Jazakumulloh khair Ust. Harry...

👳🏽 *Ust. Harry:*

3⃣Bunda Ingrid dan bunda Wening yang baik,
1. Jika sosok ayah tidak bisa hadir dengan baik, maka anak lelaki usia 7-10 tahun sebaiknya diberi sosok ayah pengganti, misalnya kakek atau paman yang tentu bisa dekat dengannya. Jika tidak ada juga maka sesekali homestay kan anak di rumah keluarga shalihah dengan sosok ayah yang utuh. Ini banyak membantu supply maskulinitasnya. Selain itu beri aktifitas sosial yang bersifat kelelakian, misalnya beladiri atau olahraga yang macho, ekspedisi alam, kepanduan dsbnya.
Jika usia ananda sudah lebih dari 10 tahun, berikan ananda sosok pendamping akhlak (murobby) dan pendamping bakat (maestro) sebagak ayah kedua dan ketiganya, lakukan pemagangan dan program mencari nafkah, rancang untuk menjalani ujian kehidupan seperti bisnis, relawan bencana dll. Sesuaikan dengan bakat ananda.

2. Inside Out dari usia 7-10 tahun adalah dengan interaksi pada alam dan kehidupan nyata. Misalnya buat kegiatan ekspedisi ke Ujung Kulon, Travelling dll. Selama masa persiapan, pelaksanaan dan paska kegiatan, rancanglah kegiatan yang menumbuhkan semua aspek fitrahnya secara alamiah tanpa harus banyak diajarkan dan diintervensi. ✅

🎙 *Host:*

*Rancang kegiatan yg menumbuhkan semua aspek fitrahnya secara alamiah tanpa harus banyak diajarkan dan diintervensi.*

4⃣ *Fitrah Bakat*

Bunda Athi' - Blitar
Bunda NN
Ummu al Fatih-Semarang

Assalamu'alaykum
ustadz Harry.

Anak saya kembar umur 8 tahun, keduanya mempunyai sifat yang hampir sama. Diantaranya pemalu jika berada di luar rumah, perfeksionis (selalu rewel dan frustasi jika apa yg dikerjakannya tidak sesuai yang di inginkan), sholat masih diingatkan dan sedikit di perintah, selalu bertanya mana yg bagus atas apa yang harusnya bisa dia pilih sendiri (misal memilih baju, dll).

1. Dengan sifat yang demikian, bagaimana cara menumbuhkan/mengarahkan fitrah bakatnya?

2. Saya agak kesulitan melihat bakat anak saya yg pertama, kalo diskusi tentang apa saja, dia selalu bilang terserah ummi aja katanya. Anaknya bosenan, tapi kalo baca dia kuat sampe ber jam2, mohon pencerahan ustadz bagaimana menggali fitrah bakatnya?

3. Mohon penjelasannya terkait dengan fitroh bakat untuk fase 8-10 tahun. Disebutkan bahwa minat/bakat/talent adalah bawaan lahir. Lalu bagaimana jika ada kasus anak ber-usia 8tahun, bakat yang nampak pada anak tsb adalah hal "negatif" (contoh menang sendiri dalam banyak hal, seorang yang pemalas) apakah hal tsb karena pada fase sebelumnya fitroh bakat yg tidak termanage dengan baik? atau bagaimana ustadz?.

Jazakalloh khairan atas jawabannya.

👳🏽 *Ust. Harry*

4⃣bunda Athi', bunda NN dan Ummu alFatih yang baik,
1. Fitrah bakat justru dikenali dengan sifat unik sebagai bawaan sejak lahir. Sifat unik ini kadang muncul dalam perspektif negatif karena dibenturkan dengan akhlak.  Misalnya anak yang suka berkomunikasi kita sebut cerewet, anak yang suka memimpin kita sebut keras kepala, anak yang suka empati kita sebut sensitif cengeng, anak yang suka bertanya kita sebut kepo dstnya.
Maka amati sifat unik pada usia 0-6 tahun, kemudian berikan aktifitas yang relevan pada usia 7-10 tahun, lalu dorong utk menemukan peran spesifik pada usia 10-14 dstnya.

Dalam kasus di atas perlu dipisahkan antara fitrah bakat, fitrah keimanan dan fitrah individualitas. Malas sholat ini terkait fitrah keimanan, namun pemalu dan perfeksionis serta achiever ini terkait fitrah bakat. Jika peragu kemungkinan terkait fitrah individualitas. Biasanya memang saling terkait.

Fitrah ini harus ditumbuhkan selaras dan bersamaan.

2. Bakat itu tidak selalu terkait fisik, seperti olahraga, memasak, menari  dll namun juga terkait sifat. Nah sifat ini kadang sulit ditemukan, karenanya harus punya jurnal kegiatan untuk mengamati pola anak. Suka membaca ini adalah juga bakat, kemungkinan bakatnya Learner (suka belajar) atau Input (suka mengumpulkan informasi) dsbnya. Mungkin ada sifat lainnya yang tak tampak, misalnya pemikir (thinker), visioner/futurist, journalist, dsbnya.

3. Jika perilaku buruknya muncul baru2 saja, berarti bukan bakat. Namun jika perilaku yang dianggap "buruk" itu adalah sifat uniknya sejak lahir, maka besar kemungkinan itu bakatnya yang belum tersalurkan menjadi aktifitas produktif. Sifat Mau Menang Sendiri biasanya secara positif dimiliki anak yang punya sifat competition atau maximizer atau achiever dll. Anak yang nampak pemalas biasanya seorang yang sangat kreatif, bukankah lift dan tangga jalan serta banyak inovasi lainnya ditemukan oleh para pemalas yang kreatif?
Maka jika memang benar ini sifat uniknya, kembangkanlah sehingga menjadi aktifitas produktif.

Namun jika itu perilaku baru baru saja, kemungkinan adalah jeritan hati yang tidak tersalurkan, misalnya tekanan di sekolah, merasa tidak diperhatikan, dstnya, maka solusinya adalah ditemukan kebutuhannya (needs) ✅

🎙 *Host*

Artinya setiap karakteristik / pembawaan masing-masing anak itu berbeda beda ya Ustadz..

*Penutup*

👳🏽 *Ust. Harry*

AyahBunda HEbAT yang baik,
Terimakasih banyak atas perhatiannya, mohon maaf jika ada yang tidak berkenan, tetap semangat membersamai ananda, tetap rileks dan optimis menumbuhkan fitrah ananda hingga mencapai peran peradaban terbaiknya dengan adab yang mulia 🙏😊 waswrwb

==============================

*Temukanlah sifat unik dari anak-anak kita, maka kita akan menemukan peran spesifiknya. 😊🙏🏻*
_(Bunda Yuli)_

*Doa Kafaratul Majelis*

Alhamdulillahirabbil'alamiin...

Astagfirullahadziim...

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allailahailla anta astaghfiruka wa’atubu ilaik”

Artinya : “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih)

No comments:

Post a Comment