Monday, August 7, 2017

PENTINGNYA MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK DEMI KEBAHAGIAAN HIDUP

Institut Ibu Profesional

Materi Bunda Sayang sesi #3

❤ PENTINGNYA MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK DEMI KEBAHAGIAAN HIDUP ❤

Dalam kehidupan ini ada dua kata yang selalu diinginkan manusia dalam hidup yaitu *SUKSES*dan *BAHAGIA*

☘ Makna SUKSES

Menurut D. Paul Reily dalam bukunya Succes is Simple mendefinisikan sukses sebagai pencapaian yang berangsur-angsur meningkat terhadap suatu tujuan dan cita-cita yang berharga

Sedangkan menurut Lela Swell dalam bukunya _Success_mengemukakan pendapatnya bahwa sukses adalah  _peristiwa atau pengalaman yang kita akan mengingatnya sebagai pemuasan diri_

☘ Makna BAHAGIA

Menurut Prof. Martin Selligman dalam bukunya _Authentic Happiness_ mendefinisikan kebahagiaan hidup dalam tiga kategori :

A. Hidup yang penuh kesenangan (Pleasant Life )

Hidup yg penuh kesenangan, ialah kondisi kehidupan dimana pencarian kesenangan hidup, kepuasan nafsu, keinginan dan berbagai bentuk kesenangan lain nya, menjadi tujuan hidup manusia

Kebahagiaan jenis ini lebih bersifat material.

B. Hidup nyaman ( Good Life)

Hidup yg nyaman, ialah kehidupan, dimana segala keperluan kehidupan manusia secara jasmani, rohani dan sosial telah terpenuhi.. Hidup yg aman, tentram, damai. Kebahagiaan jenis ini lebih bersifat mental

C. Hidup Bermakna ( Meaningful Life)

Hidup yang bermakna, lebih tinggi lagi dari tingkat kehidupan yang nyaman, selain segala keperluan hidupnya telah terpenuhi, ia menjalani hidup ini dengan penuh pemahaman tentang makna dan tujuan kehidupan. Selain untuk diri dan keluarga nya, ia juga memberikan kebaikan bagi orang lain dan lingkungan sekitar. Rasa kebahagiaan yg timbul ketika banyak orang lain mendapatkan kebahagiaan karena usaha kita, _pleasure in giving, kebahagiaan dalam berbagi. Kebahagiaan jenis ini lebih bersifat spiritual_

Untuk mencapai kategori hidup SUKSES dan BAHAGIA kita perlu memiliki berbagai macam kecerdasan hidup.

☘ KECERDASAN

Para ahli berpendapat untuk tidak membicarakan atau memberikan batasan yang jelas tentang kecerdasan. Karena kecerdasan itu merupakan status mental yang tidak memerlukan definisi.Para ahli lebih memusatkan perhatian pada perilaku kecerdasan seperti kemampuan memahami dan menyelesaikan masalah dengan cepat, kemampuan mengingat dan daya kreativitas serta imajinasi yang terus berkembang.

MACAM-MACAM KECERDASAN

A. Kecerdasan Intelektual (Intellectual Quotient)

Adalah  kemampuan untuk menalar, perencanaan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar memahami gagasan, berfikir, penggunaan bahasa dan lainnya.

Howard Gardner pakar psikologi perkembangan, menjelaskan ada sembilan macam kecerdasan manusia. Kecerdasan tersebut meliputi kecerdasan bahasa (linguistic), musik (musical), logika-matematika (logical-mathematical), spasial (spatial), kinestetis-tubuh (bodily-kinesthetic), intrapersonal (intrapersonal), interpersonal (interpersonal), naturalis (naturalits) dan eksistensial (existensial)

B. Kecerdasan Emosional (Emotional Intelleigence)

kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain.

Komponen-komponen dasar kecerdasan emosional adalah :

1.  Kemampuan Mengenali Emosi diri sendiri (kesadaran diri).

2.  Kemampuan Mengelola Emosi.

3.  Kemampuan Memotivasi Diri Sendiri (Motivasi).

4.  Kemampuan Mengenali Emosi Orang lain (Empati).

5.  Membina Hubungan Dengan Orang Lain (Ketrampilan sosial).

C. Kecerdasan Spiritual ( Spiritual Intelligence)

Kemampuan untuk mengenal Allah  dan memahami posisinya sebagai hamba Allah. Inilah yang disebut dalam agama sebagai fitrah keimanan.

Secara ilmiah Kecerdasan Spiritual pertama kali dicetuskan oleh Donah Zohar dari Harvard University dan Ian Marshall dari Oxford University, yang diperoleh berdasarkan penelitian ilmiah yang sangat komprehensif.  Pada tahun 1977. Seorang Ahli Syaraf, V.S Ramachandran bersama timnya menemukan keberadaan God Spot dalam jaringan otak manusia dan ini adalah pusat spiritual ( spiriitual center) yang terletak diantara jaringan syaraf dan otak.

Dari spiritual center ini menghasilkan suara hati yang memiliki kekmampuan lebih dalam menilai suatu kebenaran bila dibandingkan dengan panca indra.

Ada Tiga prinsip dalam kecerdasan Spiritual yaitu :

🍀Prinsip Kebenaran

🍀Prinsip keadilan

🍀Prinsip kebaikan

D. Kecerdasan Menghadapi Tantangan  (Adversity Intelligence)

Kemampuan untuk mengubah hambatan menjadi peluang.

Ada tiga tipe  menurut Stoltz yaitu :

1.  Quitters adalah kemampuan seseorang yang memilih untuk keluar, menghindari kewajiban, mundur dan berhenti bila menghadapi kesulitan.

2. Campers adalah kemampuan seseorang yang pernah mencoba menyelesaikan suatu kesulitan, atau sedikit berani menghadapi tantangan, tatapi tidak berani menghadapi resiko secara tuntas.

3. Climbers adalah sebutan untuk orang yang seumur hidup selalu menghadapi kesulitan sebagai suatu tantangan dan terus berusaha untuk menyelesaikan hambatan tersebut hingga mencapai suatu keberhasilan.

Kecerdasan Intellektual : Membuat anak pandai, sehingga bisa menjadi sarana meraih kebahagiaan hidup yang penuh kesenangan (pleasant life). Seperti masuk universitas ternama, mendapat pekerjaan dan jabatan yang tinggi. Memiliki rumah, mobil dan kesenangan materi yang lain.

Kecerdasan Emosional : membuat anak bisa mengenali dan mengendalikan emosi diri serta emosi orang lain. Kecerdasan ini sangat diperlukan agar seseorang bisa mencapai taraf kebahagiaan di ranah nyaman ( good life), karena kebutuhan jasmani, rohani dan spiritualnya terpenuhi.

Kecerdasan Spiritual : membuat hidup penuh arti, anak akan mampu memberi makna pada kehidupan, dan paham apa misi Allah menciptakan diri kita di dunia ini. Membuat anak berpikir secara luas makna sebuah kesuksesan. Hal ini akan mendorong anak-anak mencapai kebahagian hakiki yaitu kehidupan penuh makna ( meaningful life).

Kecerdasan Menghadapi Tantangan : Menentukan seberapa tangguh anak ini untuk mencapai tingkat kebahagiaan hidup yang dia inginkan.

Terlampir beberapa indikator kecerdasan anak yang bisa kita jadikan acuan unt mendampingi perjalanan kita mendidik mereka.

Selamat melatih kecerdasan anak-anak, sehingga mereka bisa menemukan jalan sukses dan bahagianya.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasiitator Bunda Sayang/

Sumber Bacaan :

Stoltz, Paul G, PhD, 1997 Adversity Quotient, Mengubah hambatan menjadi Peluang, Jakarta , Grasindo

Melva Tobing, MPsi, Daya Tahan Anak Hadapi Kesulitan, Jakarta

D. Paul Reily, "Success is Simple”, Gramedia, Jakarta

Lela Swell, Success, Grasindo, Jakarta

Martin Selligman, Authentic Happiness, Jakarta      

No comments:

Post a Comment