Wednesday, September 20, 2017

Cemilan Rabu 2 Level 4 Keajaiban Gaya Belajar

💮Cemilan Rabu ke 2, materi ke 4, 13 September 2017💮

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Keajaiban Gaya Belajar

Gaya belajar adalah cara manusia mulai berkonsentrasi, menyerap, memproses dan menampung informasi yang sulit. Hal yang perlu diingat adalah:

🍃 Kita semua punya gaya belajar yang sama uniknya dengan sidik jari.

🍃 Kita masing- masing menerima informasi, menyimpan pengetahuan dan mengambilnya kembali dengan cara yang berbeda- beda

Apabila orang dibiarkan belajar dengan gaya mereka sendiri dan menemukan lingkungan yang sesuai dengan kegiatan- kegiatan mereka maka tidak ada batasan untuk pencapaian manusia. Mereka biasanya menjadi sangat bergairah menyelesaikan tugas- tugas belajar dan menjadi benar- benar suka belajar seumur hidup. 

Hampir semua murid berprestasi rendah  adalah anak- anak yang gaya belajarnya tidak cocok dengan kebanyakan gaya mengajar di sekolah.

Banyak anak yang dikeluarkan dari sekolah itu menjadi tokoh termasyhur di dunia:

🏵 Winston Churchil mendapat nilai buruk dalam tugas- tugasnya di sekolah. Dia juga gagap kalau berbicara

🏵 Albert Einstein suka melamun dan gagal dalam pelajaran matematika di awal SMA.

🏵 Thomas Alva Edison dianggap gurunya "suka bingung" karena bertanya terlalu banyak.

🏵 Beethoven tidak bisa mengalikan dan membagi.

Semua orang- orang itu mempunyai persamaan yaitu mempunyai gaya belajar yang tidak cocok dengan gaya ketika mereka mendapat pengajaran. Untungnya masing- masing tampaknya punya dorongan untuk mencapai keberhasilannya sendiri atau dengan bantuan orang lain yang mengerti mereka.

Ada 4 indera yang paling mempengaruhi proses penyerapan informasi dan proses belajar yaitu : melihat, mendengar, menyentuh dan merasa.

Anak- anak untuk pertama kalinya mulai belajar dengan mengalaminya secara langsung secara kinestetik yang artinya butuh melibatkan seluruh tubuh/ indera. Modalitas kedua yang  berkembang adalah taktil, itulah sebabnya anak- anak kecil harus menyentuh semua yang menarik minatnya. Mereka belajar dengan cara menggarap dan berinteraksi dengan orang atau benda. Sekitar usia 8 tahun sebagian anak mulai mengembangkan preferensi visual yang kuat yang memungkinkan mereka menyerap informasi dengan cara mengamati dan melihat apa yang terjadi di sekitar. Melihat menjadi alat belajar yang sangat penting. Kira- kira usia 11 tahun banyak yang mulai lebih bersifat auditory artinya mereka mulai bisa belajar dengan baik terutama dengan mendengar. Akan tetapi mayoritas anak usia sekolah tetap bersifat kinestetik atau taktil selama bertahun- tahun di sekolah dasar.

Salam ibu profesional

Tim Buku Fasil Bunda Sayang bath 2

Sumber: Buku "The Power of Learning Style" oleh Barbara Prashing

No comments:

Post a Comment