Monday, April 10, 2017

Belajar melalui Pemagangan by Agus Gusnul Yakin (Co Founder Sekolah Alam Bogor)

🌿💫🌿💫🌿💫🌿💫🌿
📖 *Resume DisWap Grup Kader Nasional HEbAT*🖊

Belajar melalui pemagangan

Rabu, 30 Maret 2017

*Narsum :* Bapak Agus Gusnul Yakin
*Admin:* Bunda Deasy
*Host:* Bunda Dini
*Moderator & Notulis:* Ayah Muji
___________________________
👨‍🎓Profile :
*Agus Gusnul Yakin*

Pria yang lahir di Ciamis, 7 Pebruari 1976 ini memiliki  bakat  ideation, maximizer, futuristic, developer, empathy, harmony, belief.

Ia merupakan co-founder Sekolah Alam Bogor. Saat ini aktif sebagai Direktur Sekolah Alam Bekasi, Coach di SMX Young Ecopreneur School, serta bergiat di Jaringan Sekolah Alam Nusantara.

Saat ini tinggal bersama istri dan dua anaknya di Taman Seruni I No. 3, Kampung Salam, Tanah Baru, Kota Bogor.

Dapat dihubungi via:
WA: 081282135107
Email: gusnul50@gmail.com
⛳🎯⛳🎯⛳🎯⛳🎯⛳🎯⛳
___________________________
*Materi :*

*Belajar Melalui Pemagangan*
_(Menempa Mental, Mengasah Bakat)_

*(Oleh: Agus Gusnul Yakin)*

Belajar melalui pemagangan sudah tidak diragukan lagi efektivitasnya. Dalam pemagangan, belajar pengetahuan dan keterampilan langsung dikaitkan dengan konteks dan aplikasi nyata, tidak sekedar teori.

Di dunia kerja, pemagangan biasa dilakukan kepada calon pegawai. Sementara di dunia pendidikan konvensional, pemagangan lazimnya diadakan di tingkat SMA dan Perguruan Tinggi. Di usia SD dan SMP masih sangat jarang, kecuali sekolah-sekolah alternatif dan homeschooling. Apa urgensinya magang di usia anak-anak?

Pembahasan pentingnya pemagangan di usia menjelang AqilBaligh barangkali sudah sering dibahas di komunitas ini. Kita tentu masih ingat kisah Rasulullah yang magang berdagang bersama pamannya sejak usia 11-12 tahun. Pun tradisi magang yang dilakukan para pemuda yang kemudian menjadi ulama dan tokoh-tokoh besar pada zaman keemasan Islam. Lalu, bagaimana mengadaptasikan kegiatan pemagangan untuk anak-anak menjelang AqilBaligh di usia 11 – 15 tahun?

Saya mencoba berbagi pengalaman seputar kegiatan pemagangan untuk anak-anak pra AqilBaligh berdasarkan eksperimen yang kami lakukan di Sekolah Alam Bogor.

Menurut saya, tujuan utama pemagangan untuk anak-anak usia pra AqilBaligh adalah menempa mental dan mengasah bakat. Saat pemagangan, mentalitas anak-anak ditempa, karena mereka harus beradaptasi dengan situasi di kehidupan nyata serta menghadapi tantangan baru yang mungkin tidak selalu nyaman bagi mereka. Di sisi lain, pemagangan juga memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mencoba mengalami beragam kegiatan baru, yang barangkali sebagiannya merupakan kegiatan-kegiatan yang kemudian mereka senangi dan menjadi potensi kekuatan mereka kelak.

Yang perlu diperhatikan dalam merancang kegiatan pemagangan bagi anak-anak usia pra AqilBaligh adalah pentahapan. Sederhananya, pemagangan sebaiknya dimulai kepada orang-orang di lingkung terdekat sebelum di lingkung yang lebih jauh. Berdasarkan tahapannya, saya membagi pemagangan menjadi beberapa level sebagai berikut:

*Magang Level 1: Lingkung Rumah*
Orang tua merupakan role model yang paling berpengaruh terhadap anak-anak. Karena itu penting bagi orang tua untuk menunjukan adab dan sikap profesionalitas yang baik dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan di rumah. Fokus magang kepada orang tua adalah membudayakan adab dan melatih keterampilan hidup dasar agar anak-anak bisa melayani dirinya sendiri. Ini penting agar nanti saat magang tahap lanjut, anak-anak tidak menyusahkan orang lain.

*Magang Level 2: Lingkung Tetangga/Kampung*
Pada tahap ini, anak-anak diajak untuk magang kepada tetangga dengan beragam profesinya. Fokus magang di level ini adalah melatih adab dalam berinteraksi dengan orang lain serta memberi kesempatan kepada anak-anak untuk mencoba beragam kegiatan. Anak-anak juga perlu dimagangkan dalam (kepanitiaan) kegiatan-kegiatan di tingkat kampung. Durasi magang di level ini sebaiknya tidak terlalu lama, maksimal satu pekan per sesi magang, secara individual maupun kelompok.

*Magang Level 3: Lingkung Kota/Daerah*
Selain dilatih mengenal (potensi) diri, anak-anak juga perlu dilatih mengamati lingkungan. Karena setiap kota/daerah memiliki potensi dan keunikan masing-masing. Mengenal potensi kota dapat dilakukan melalui kegiatan magang bisnis/profesi tematik di lingkung kota. Magang di lingkung kota juga berguna untuk melatih keberanian, karena anak belajar bepergian dalam jarak yang lebih jauh secara mandiri. Kegiatan magang di level ini sebaiknya dilakukan secara berkelompok (1 tempat magang untuk beberapa anak) dengan durasi 1-2 pekan.

*Magang Level 4: Regional/Nasional*
Di level ini anak-anak diajak untuk magang di luar kota untuk melatih kemandirian mereka. Biarkan anak merasakan hidup dalam keterbatasan agar mereka juga mampu beradaptasi dalam keadaan yang tidak nyaman. Tujuan lainnya adalah untuk mengenalkan bidang-bidang bisnis atau mempelajari keterampilan-keterampilan spesifik. Magang dapat berlangsung secara berkelompok selama 2 pekan sampai 1 bulan dengan tinggal di lokasi magang.

*Magang Level 5: Bersama Maestro*
Saat anak sudah mengenali potensi dirinya dan sudah mempunyai pilihan bidang bisnis atau profesi yang akan ditekuninya, itulah saatnya dia belajar lebih dalam dengan magang bersama maestro. Dalam magang ini, idealnya anak terlibat dalam bisnis/kegiatan dan nempel dalam keseharian sang maestro. Magang bersama maestro sebaiknya dilakukan secara individual dalam jangka waktu yang lebih lama.

Agar magang efektif, orang tua/pendidik perlu mencarikan figur-figur yang tepat serta bersedia dimagangi oleh anak-anak. Tidak usah memaksakan diri dengan kriteria sosok maestro sempurna yang punya keahlian sekaligus keteladanan akhlak, karena jumlahnya pasti sangat sedikit. Yang penting mulailah menginventarisir dan mendekati orang-orang beragam profesi yang bersedia menemani anak-anak tumbuh. Percayalah, niat baik akan selalu menemukan jalannya.

___________________________
*Sesi Diskusi (Tanya - Jawab)*

1⃣ *Sofwa - Banten*

Mau tanya bgmn utk memotivasi anak agar mrk mau magang? Kadang diminta k rumah tetangga saja malu☺

*Jawab:*

Wlkmslm. Berapa usianya Bu? Pada dasarnya setiap anak pasti punya bakat hubungan sosial yg berbeda. Anak WOO tinggi pasti lebih mudah bergaul.

Untuk anak yg masih kecil orang tua perlu rajin mengajak anak berinteraksi dengan orang lain. Juga mempertemukan mereka dengan orang2 yang mempunyai kemampuan yg menarik.

Intinya bertahap saja, jika belum siap magang, jangan dipaksakan. Perbanyak interaksi aja dulu melalui kunjungan2 dsb.✅

*_Tanggapan_*

*Sofwa- Banten:*

Usia 16 dan 15 th. Sifat mrk kurleb sama dg sy dulu,klo blm kenal agak kaku n susah adaptasi jd rada ga nyaman.

*Jawab :*

Utk usia tsb anak sudah bisa diajak diskusi. Pahamkan manfaat magang buat mereka. Jika masih malu sendiri, ada baiknya magang secara berkelompok. Pastikan juga ada pembimbing magang dari kita, bisa ayah ibu sendiri atau meminta/merekrut kakak pembimbing.

Kadang ada juga anak yang tidak mau magang karena tdk mau keluar dari zona nyaman di rumah. Untuk kasus seperti ini harus agak'dipaksa' dicemplungin 😊✅

2⃣ *Bunda Ratna - Solo*

Assalamualaikum pak Agus

Anak saya kelas 2 SMP laki laki.  Suka dgn kegiatan Out Dor. 
Seperti Offroad Air Soft dan kebetulan pernah ikut diklat TIM SAR.

Ijin bertanya. 
Untuk magang yang seperti apa yg pas untuk kriteria anak seperti itu.

*Jawab:*

Wa'alaikumussalam. Pada tahap awal bisa dimagangkan pada instruktur outbound di event2 lokal. Tahal selanjutnya bisa dimagangkan kepada pengelola wisata petualangan.✅

*_Tanggapan_*

*Ratna- Solo :*

Bagaimana jika value magang belum selaras dgn yg kita pegang teguh.  Sedangkan vitroh keimanannya blm baik.

*Jawab :*

1. Memang perlu selektif dalam memilih maestro atau tempat magang. Kita harus rajin survey dan dialog dengan maestro tsb. Tidak usah ragu juga untuk memahamkan values kita.

2. Di sini pentingnya ada pembimbing magang yang kita percaya. Pembimbing/mentor tdk mesti full mendampingi, tapi ia intens memantau kegiatan dan perilaku anak di tempat magang. ✅

3⃣ *Ayah Hendri - Depok*

Sesuai yg ditulis ust Agus, magang dilakukan bertahap dr lingkup keluarga hingga maestro.

Apakah ada parameter/tolok ukur yg bisa dipakai utk menilai anak kita sudah pantas naik tahap demi tahap tsb?.
Terimakasih

*Jawab:*

Bisa dilihat dari kesiapan mental anak dan kemandiriannya. Indikatornya:
1. ada kemauan dan keberanian untuk mengambil tantangan baru
2. Kemampuan dia melayani diri sendiri, tidak merepotkan orang lain ✅

4⃣ *Tutut- Jogja*

Adakah batasan usia untuk setiap level magang. Atau disesuaikan pecapaian anak di level sebelumnya ?

*Jawab :*

Tidak ada batasan usia, disesuaikan dengan pencapaian level saja. Tapi pada umumnya, magang level 1 dan 2 bisa dilakukan anak usia SD5-6. Magang level 3-4 usia SMP. Magang level 4-5 usia SMA. 🙏🏻✅

5⃣ *Bunda Rita, kota Banjar*

Pak Agus, kami sudah membuat planing bab magang ini. Mulai dari tetangga lewat program susur desa. Banyak ternyata potensi untuk magang.
Tapi mereka masih aneh dengan kami.

Akhirnya rencana mau magang dulu ke sepupu mereka di luar kota, targetnya untuk evaluasi  adab, belum ke yg berkaitan dg  passion apalagi talents anak.
Sudah tepatkah keputusan kami?

*Jawab :*

5⃣1. Pada umumnya orang tidak mau dimagangi karena merasa tidak layak dan takut repot. Kalau merasa tidak layak, disampaikan saja bahwa anak kita hanya ingin ikut belajar kegiatan yg bisa beliau lakukan. Utk awal tdk usah durasi lama. Cukup 1-2 jam per hari.

2. Kalau anaknya mau, tdk masalah ke luar kota pun, apalagi di tempat saudara. Tapi harus buat kesepakatan dengan anak kita agar dia siap melayani diri sendiri. 🙏🏻✅

6⃣ *Bunda Gita - Depok*

1. Magang di lingkung tetangga atau kampung, harus yg dekat rumah ya? Jika tetangga di dekat rumah rata2 pekerja kantoran, bagaimana magangnya sementara yang bersangkutan pun hanya punya waktu di akhir pekan padahal sebaiknya magang dilakukan selama sepekan.

2. Memilih tempat magang tergantung dari minat dan bakat anak? Anak2 saya masih 3 dan 5 tahun, berarti saya baru bisa lihat minat dan bakatnya di usia sekolah ya?

*Jawab :*

1. Indikator lingkung tetangga/kampung adalah sejauh anak bisa mencapainya dengan jalan kaki atau naik sepeda. Jika di komplek kita kebanyakan pekerja kantoran, mungkin bisa ke kampung sebelah. Durasinya bisa sepekan, tapi cukup 1-2 jam per hari.

2. Usia 3 dan 5 tahun tidak usah dulu magang. Distimulasi aja fitrahnya, agar pada usia 10-11 tahun siap belajar magang. Pada usia SD kita stimulasi anak dengan benyak ragam kegiatan, sambil diamati senangnya di mana. Pengamatan kumpulan senangnya anak sangat berguna dalam menentukan opsi tempat magang. 🙏🏻✅

_*Tambahan dari Narsum*_

Ijin menambahkan, Berkaitan dengan passion/bakat, magang level awal tujuannya untuk tour the talents. Bagian dari upaya kita untuk menemukan kumpulan senangnya anak di aktivitas apa.

Tapi magang level maestro, menurut hemat saya sebaiknya anak sudah melewati self discovery, kenal potensi diri. 🙏🏻✅

7⃣ *Adit, Bandung*

Saya masih belum terbayang, bagaimana teknis pemagangan anak dengan Maestro itu? Mungkin bisa diberikan beberapa contoh nya.

*Jawab :*

Magang level Maestro di sekolah alam bogor kami lakukan paling cepat di usia SMP kelas 3, setelah self discovery terlewati.
Sebagai contoh, ada anak yang senang dengan kegiatan konservasi. Sekarang sedang saya fasilitasi untuk magang kepada maestro bambu indonesia. Harapannya anak tsb bisa nempel dalam keseharian maestro tsb. Termasuk ikut visit kebun, ketemu pangrajin, rapat dgn klien dsb. 🙏🏻✅

8⃣ *Vina - Serang*

Assalamualaikum pak agus... proses magang ini bisa disebut juga tour de talent, apakah saat melakukan tour de talent.. ada panduan mana dulu yang harus diprioritaskan untuk dikunjungi? Seberapa besar keterlibatan orang tua mengenai aktifitas magang ini. Kemudian apakah aktifitas magang ini bisa juga diterapkan bagi anak dengan adhd Syndrome?

*Jawab :*

Wa'alaikumussalam.
1. Dalam tour de talents tidak ada prioritas aktivitas mana dulu. Didorong aja  anak untuk mencoba berbagai kegiatan, mengunjungi berbagai event, ikut berbagai klub. Amati dan catat pada kegiatan apa anak nampak enjoy. Sebaliknya jangan paksa untuk lanjut jika dia tidka enjoy.
2. Peran ortu tentu sangat penting untuk memfasilitasi kesertaan anak pada berbagai kegiatan (yang sebagiannya mungkin berbiaya), juga pada proses pengamatan senangnya anak di mana.

3. Anak berkebutuhan khusus juga bisa magang, tapi perlu didampingi shadow. Jika kekuatannya sudah ditemukan, tidak usah berlama2 tour de talents, langsung fokuskan aja pada strengths dia. 🙏🏻✅

9⃣Rini Hendra- Makassar

Bgmn kita memilih tempat yang baik untuk magang anak2 kita. Hrs ada kriteria nya? Atau boleh sembarang saja?

*Jawab :*

1. Prioritaskan magang ke orang2 yang sudah kita kenal atau kita punya akses ke ownernya
2. Prioritaskan yang punya values yang sama
3. Ada keahlian/keterampilan khusus yang menarik dipelajari🙏🏻✅

🔟 *Bangun Kuntoro-Surabaya*:

☝saya Bangun kuntoro,  ayah dari 3 anak yang umurnya di atas 10 tahun semua. 

1. Apakah mondok itu juga bisa dikatakan sebagai magang kepada maestro seperti pada point 5?
2. Anak sulung saya,  sekarang di kudus dan sudah 3 tahun ikut klub bulutangkis disana.  Apakah magang kepada maestro itu bisa berganti ganti orang (pelatih/klub) dan apa ada efeknya jika bertahan terlalu lama di satu maestro?

*Jawab :*

1. Mondok jika ada interaksi langsung dengan kyai bisa disebut magang kepada maestro, apalagi jika passionnya di bidang agama. Tapi kalau semacam boarding school atau pesantren yang massal, menurut saya belum bisa disebut magang kepada maestro 🙏🏻

2. Magang bisa berganti-ganti maestro. Seperti ulama2 terdahulu biasa magang ke banyak ulama lainnya. Manfaatnya semakin memperluas keilmuan, mempertajam keahlian dan semakin arif dengan perbedaan 😊✅🙏🏻

1⃣1⃣ *Lis Mataram*

Apakah aktifitas berkemah dan clubing termasuk magang?
Apakah tahap2 yg magang tersebut harus berurutan?  Apa saja hal yg umumnya menghambat anak untuk melalui tahap demi tahap pada proses magang?

*Jawab :*

1. Kemah dan club tidak termasuk magang. Disebut magang jika ada satu figur yang jadi role model. Dan yang dipelajari tidak hanya keterampilan/keahlian, tapi juga nilai2.
2. Sebaiknya berurut sesuai kesiapan anak.
3. Yang menghambat biasanya kesiapan mental anak. Anak2 skrg, terutama di perkotaan, cenderung tdk mau keluar dari zona nyaman berbasis gadget 😊✅

1⃣2⃣ *Rima - Banyumas*

Pak anak saya seorang seniman. Dia menyukai doodle art. Tp sy blm menemukan maestro yg tepat utk ini. Karena terus terang saya juga masih blank ttg seni yang satu ini.
Disisi lain dia juga sangat menyukai kegiatan2 outdoor.
Bolehkah sy carikan tpt magang bukan hanya karena alasan bakat saja, tapi utk sekedar menguatkan mentalnya saja? Atau sekedar tour the talents sja?

*Jawab :*

Kalau untuk menguatkan mental, selain magang juga bisa dicobakan mengikuti camping, ekspedisi, live in atau kegiatan lain.

Kalau memang senang kegiatan outdoor, magangnya bisa kepada maestro kegiatan outdoor. Sepengalaman saya, maestro outdoor lebih terbuka untuk dimagangi. 🙏🏻✅

_*Tanggapan*_

*Rima :*

1. Pak bagaimana jika ternyata kita tidak berhasil menemukan maestro yg cocok misalnya dgn bakat seni nya tadi?

Untuk yang outdoor insyaallah sedang saya carikan maestronya.

2.Jika kita tdk menemukan maestro yg tepat akankah bisa berpengaruh pd pengembangan bakatnya kelak?

*Jawab :*

1. Temukan dulu ekosistemnya ada di mana, baru cari dan pilih maestronya. Ekosistem kreatif tumbuh subur antara lain di Bandung, Jogja, Bali. Usahakan jalan2 dan eksplorasi kota2 tsb sambil menjalin silaturahim dengan maestro yang ditemui.

2. Jangan khawatir, mencari dan menemukan maestro merupakan proses yang panjang. Jika merujuk pada AI (Apreciative Inquiry), siklusnya adalah Discover-Dream-Design-Delivery. Jika pada tahap self discovery kita belum menemukan maestro tidak usah khawatir. Masih ada tahap belajar selanjutnya.

*Rima :*

Apa pak tahap belajar selanjutnya yg dimaksud?

*Jawab :*

Kalau di sekolah kami, anak tahap self discovery & dream targetnya di usia SMP. Di usia SMA anak masuk fase mendesain karir dan memulai jam 0 nya. Bisa jadi ketemu maestro saat di di usia SMA atau setelah itu. Insya Allah kalau anak kita sudah punya peta jalan hidup yg sesuai strengths-nya, dia aka menemukan maestronya. 🙏🏻✅
____________________________
*Penutup*

Kunci keberhasilan program magang dimulai dengan menginventarisir sebanyak mungkin maestro dan tempat magang. Agar lebih mudah, Ayah Bunda bisa bisa dipikirkan magang tematik. Misal:
1. Agrifarm
2. Food & Culinary
3. Artisan Product
4. Ecotourism
5. IT & Media
6. Art
7. Sport & Adventure
8. Dll

Perbanyak silaturahim, kunjungan event, jalan-jalan. Catat setiap orang yang punya keahlian menarik. Bangun komunikasi.

Insya Allah ayah bunda punya banyak alternatif maestro dan tempat magang.

Semoga bermanfaat 🙏🏻🙏🏻✅

======S E L E S A I====

No comments:

Post a Comment