Thursday, June 7, 2018

Banyak Jalan Untuk Beriman

Saya sampai pada satu titik dimana saya sedang membutuhkan referensi mengenai Iman.

Sejak kecil kita semua tahu, Rukun Iman ada 6; Iman Kepada Allah, Iman Kepada Malaikat, Iman Kepada Rasul, Iman Kepada Kitab, Iman kepada Qada dan Qadar, serta Iman kepada Hari Akhir.

Mungkin kita ingat, sifat wajib Allah, nama malaikat dan tugasny, nama Rasul dan kisahnya, nama kitab dan diturunkan kepada siapa, apa definisi dari qada dan qadar, serta bagaimana gambaran hari Akhir seperti apa.

Kemudia saya berpikir, mungkin Iman bukan sekedar tahu atau hapal itu semua. Mengapa dikatakan Iman itu bisa naik dan turun, Iman yang bagaimana?

Mari memulainya dari Iman kepada Allah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menyatakan dalam bukunya Ulasan Tuntas tentang 3 Prinsip Pokok, bahwa keimanan yang benar kepada Allah akan membuahkan hasil yang sangat agung bagi orang-orang beriman, yaitu:
1. Merealisasikan ketauhidan kepada Allah sehingga tidak ada ketergantungan dalam berharap sesuatu kepada selain Allah, tidak takut dan tidak menyembah tuhan selain Allah
2. Kecintaan yang sempurna kepada Allah dan mengagungkanNya sesuai dengan kandungan makna Nama-namaNya yang indah dan sifatnya yang agung.
3. Merealisasikan pengabdian kepada Allah dengan sempurna dengan melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya

Baru saja siang ini saya mendengar kajian dari Teh Ninih Muthmainah di Youtube. Bahasannya tentang poligami, tapi yang jadi fokus saya adalah, poligami itu memang ada syariat dan syaratnya, serta pasti mengandung hikmah, kata beliau intinya ketika kita bisa semakin meningkatkan iman dan tak bergantung pada makhluk (suami), maka itu hikmahnya. Tentu mental dan tantangannya bukan hal sepele, dampaknya pun bisa tidak terprediksi. Tapi saya melihat, itu salah satu jalan ujian keimanan

Lain lagi mendengar kisah pejuang tangguh mba Hanum Salsabila Rais. Berjuang selama sebelas tahun untuk memiliki anak, bukan hal yang mudah. Kalau menyaksikan sendiri videonya, akan sangat terasa betapa harapan dan keyakinannya pada Allah yang membuatnya bertahan. Ia sudah mengerahkan seluruh daya dan upaya. In Vitrro Fertilization, Inseminasi berkali kali, keguguran beberapa kali, sampai pernah depresi. Singkat cerita anaknya lahir setelah limpahan doa selama 11 tahun. Keyakinan menguatkannya, peran sang Ayah juga kental sekali menguatkan keimanannya akan ke MahaBesaran Allah.

Dalam kehidupan sehari-hari kita, kadang terasa juga kalau jiwa sedang tidak "fit" ya? Tapi sayang, masih belum bisa mendefinisikan apalagi menjabarkan.

Bukan hal mudah memang membicarakan Iman, kita lanjutkan lagi nanti ya?

Kamis, 7 Juni 2018




No comments:

Post a Comment