Friday, June 15, 2018

Dakwah Sang Balita



Wajahnya sedikit menunduk, namun dengan mata mengarah ke atas.  Wajahnya memerah,  diiringi isakan tangis dan kesal yang menjelma menjadi pukulan sesekali. Balita kecilku habis "bertarung" mempertahankan prinsip dan mengajak orang lain, tapi sebagaimana dakwah dilakukan,  pasti akan selalu ada tantangan.

Sepele saja, ketika ia sedang membuka tutup lemari pakaian berisi barang berharga milik Om kecilnya,  ia diberi tahu untuk menghentikannya.  Ia mendengar.  Ia pun mengehentikannya. Tantangan terjadi ketika ada balita lain yang masih ingin membuka tutup pintunya.  Balitaku bilang "Jangan dibukaini lemari om."

Tapi masing-masing punya kehendak sendiri dan masih saling mempertahankan pendapat.  Tumpahlah tangisan,  dan kubawa ia menjauh di tempat lain. Ia tetap terlihat marah.  Kesal.  Dan sayangnya,  ia menyangka aku juga memarahinya.  Maka bertambah kesal lah ia.

Akhirnya kubilang dengan jelas,  bahwa apa yang ia lakukan membuatku begitu bangga. Bahwa itu sangat baik. Mendengar apa yang dikatakan bunda,  melindungi barang orang lain,  dan mengajak orang lain untuk turut menjaganya.

Setelah kukatakan berulang kali, kupikir ini waktunya untuk memeluknya.  Alhamdulillah.  Ia mau menerima pelukanku dan menangis sejadinya. Tangisan kesalnya,  berubah menjadi tangisan sedih khas anak anak.  Masyaallah.

Bunda banggabunda banggabunda justru bangga. Bunda ngga marah. Itu baikitu justru baik.

* * *
Mari terus belajar mendengar hati anak balita kita. Menginsyafi bahwa mereka punya fitrah kebaikan yang harus dipupuk. Jangan sampai salah menghakimi meskipun secara zhahir terlihat keduanya berseteru.  Kalau mau melihat lebih dalam,  kita bisa temukan berlian pada masa masa keemasan mereka :)

PS: Diksi dakwah dipergunakan untuk mempermudah pembaca memahami apa yang dilakukan. Tentu balita belum memaknai itu ya. Ini juga sebagai doa bahwa kelak nantinya ia memang sadar bahwa semua muslim memang memiliki kewajiban dakwah tersebut, menyebarkan kebaikan, menegakkan kebenaran. 

Sabtu,  16 Juni 2018
Day 28

No comments:

Post a Comment